Misalkan (G,*)
sebuah group dengan elemen identitas e Î G. Jika a Î
G, maka subgroup siklik yang dibangun oleh
a adalah himpunan
gp(a)
= { ... , a-2 , a-1
, a0 , a1 , a2 , ... }
=
{ an |
n Î Z }.
Dimana a0 = e. Dalam hal
ini berlaku pula hukum eksponen, am * an = am+n untuk m,nÎZ. Sebagai contoh, a4 * a2 = a6 , a1 * a1 = a2 .
Untuk n Ï Z+ , an dapat dicari dengan
mengingat bahwa a0 = e dan hukum eksponen a0 = a1 * a-1. Berdasarkan kedua hal tersebut, maka a-1 adalah invers dari
a untuk operasi * dan
a-2 , a-3 dan seterusnya dapat dicari.
Order dari subgroup siklik
gp(a) = { an |
n Î Z } adalah integer positif m
terkecil sedemikian hingga am
= e.
Contoh
Perhatikan
Diketahui
Z4 = {0, 1, 2, 3}. Elemen identitas pada group tersebut adalah 0.
Subgroup siklik yang dibangun oleh 2 Î Z4 adalah gp(2) = { 2n
| n Î Z } = {0, 2}.
Order dari gp(2) tersebut adalah 2.
Jika
terdapat x Î G sedemikian hingga gp(x) = G, maka group G disebut group siklik
dan elemen x
tersebut dinamakan generator dari G.
Contoh
Perhatikan group (Z4,Å) dari contoh 1.12. Subgroup siklik yang dibangun
oleh 1 Î Z4 adalah gp(1) = { 1n | n Î Z
} = {0, 1, 2, 3}. Oleh karena gp(1) = Z4, maka (Z4,Å) merupakan group siklik dan 1 merupakan generator.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar